Budaya di Indonesia yang Sudah Pudar dan Upaya Kita Melestarikannya

Assalamu’alaikum readers kali ini saya akan membuat sebuah artikel tentang kebudayaan orang Indonesia yang sudah mulai pudar dalam era sekarang dengan penyebab serta solusi yang dapat digunakan untuk tetap menjaga budaya tersebut agar tidak punah dalam kehidupan sehari-hari kita. Saya harap artikel ini akan bermanfaat bagi kalian.




Pudarnya Gotong Royong dan Solusinya

Nilai budaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat memiliki kekayaan yang begitu besar nilainya, akan tetapi seiring perkembangan zaman upaya pelstariannyapun mulai luntur yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal masyarakat itu sendiri, Coba berikan argumentasi saudara disertai dengan bukti yang kongkrit uapaya apa saja yang bisa dilakukan oleh kaum generasi muda saat ini terutama dalam melestarikan dan menjaga eksistensi nilai budaya itu agar tidak luntur!

Pelestarian adalah suatu proses atau teknik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula. Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui tentang budaya itu sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini. Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya.

Saat ini, salah satu contoh budaya yang sudah mulai memudar dalam era sekarang salah satunya yaitu budaya gotong royong. saat ini semangat gotong royong mulai hilang, luntur bersama perkembangan zaman. Memang tidak sepenuhnya hilang, namun secara perlahan kebiasaan gotong royong mulai surut. Meski di beberapa daerah masih bisa dijumpai masyarakat bergotong royong, tapi semangatnya (mungkin) tidak seperti dahulu. Tidak sedikit orang yang mulai mementingkan diri sendiri, orang mulai sibuk dengan kepentingan mereka masing-masing, banyak yang mulai kehilangan semangat bergotong royong. 



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-LbT3_4Hvo5vPqBaO56MDWpWcrlouGAAlrrugHti72mzvmNakS8FtZcr2D-tMtAb0g0vrm8ExhtM3rE3SLCfYiieLLNT5zL7w1ckXx8q9NBykdTwx8s6FsWiLzncZ3u_dS35W4-Tbsgc/s1600/alasan+gotong+royong+ditinggalkan.jpg 

Menurut saya, berikut merupakan alasan mengapa orang zaman sekarang enggan untuk melakukan gotong royong dan meninggalkannya, yaitu:


1. Malas
Alasan ini merupakan alasan klasik, namun alasan inilah yang sering muncul di masyarakat. Rasa malas adalah perasaan yang dimiliki oleh hampir semua orang, oleh sebab itu saat orang merasa malas maka apapun kegiatannya dia merasa enggan untuk berperan aktif, tak terkecuali saat ada kegiatan gotong royong.

2. Kesibukan
Tak sedikit orang yang disibukkan dengan pekerjaan mereka, sehingga hampir tak ada waktu untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Bahkan, ada orang yang rela mengeluarkan uang untuk membayar orang lain untuk mewakili mereka saat ada gotong royong.

3. Kecemburuan Sosial
Sering adanya bantuan langsung dari pemerintah membuat permasalahan tersendiri di masyarakat, hal ini tak lepas dari pembagian bantuan yang terkadang tidak tepat sasaran. Bahkan, berkembang asumsi di masyarakat terkait bantuan yang seharusnya dibagi rata. Nah, kecemburuan dan rasa iri inilah yang terkadang membuat orang jadi enggan untuk melakukan kegiatan seperti gotong royong.

4. Pemahaman Keliru Soal Bantuan
Bantuan untuk pembangunan dari pemerintah membuat orang terkadang keliru dalam memahami, banyak asumsi bahwa tak perlu ada gotong royong bila sudah ada bantuan dari pemerintah, karena tenaga kerja sudah di bayar dengan dana bantuan. Memang tak sepenuhnya keliru, namun ada kalanya bantuan juga butuh swadaya dari masyarakat, karena ada juga bantuan yang sifatnya stimulan dan butuh partisipasi dari masyarakat. Dengan banyaknya bantuan yang turun di masyarakat sehingga tak sedikit masyarakat yang akhirnya "ketergantungan" pada bantuan.

5. Kurang Bersosialisasi/ Egois
Ego orang yang besar terkadang membuat orang menjadi kurang bersosialisasi, enggan berbaur dan acuh tak acuh terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. 

Masa remaja merupakan masa seseorang mencari identitas dan jati diri seseorang. Dimana mereka sedang mencari idola untuk dijadikan cermin bagi dirinya. Kekeliruan dalam pergaulan dapat mengakibatkan berbagai persoalan. Oleh karena itu semangat dalam menumbuhkan rasa saling tolong menolong perlu ditanamkan dikalangan remaja untuk mengatasi persoalan tersebut. Seperti membiasakan semangat saling tolong menolong sesama teman yang lain, rasa solidaritas, dan saling berbagi. Dalam kegiatan tersebut bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan pergaulan di sekolah maupun masyarakat.

Semangat gotong royong dikalangan remaja ini bisa tumbuh dengan beberapa cara salah satunya adalah solidaritas yang tinggi terhadap lingkungan dan sesama dan menghidupkan kembali semangat kebersamaan dalam komunitas bersama yaitu organisasi. Dengan berorganisasi maka kita akan mendapatkan banyak keuntungan seperti dapat memiliki keterampilan tertentu (soft skill). 

Dalam ketertiban seseorang dalam organisasi akan ada interaksi antar individu sehingga tercipta rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Organisasi tersebut tidak harus organisasi yang formal yang ada di sekolah, kampus, atau pun kampung, akan tetapi bisa berupa paguyuban, komunitas, perkumpulan berbentuk klub berdasarkan hobi seperti sepak bola. Hal ini sangat penting karena ada kerjasama antara satu dengan yang lain . secara perlahan akan terbentuk semangat gotong royong.


Referensi





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendeskripsian Diri Sebagai Manusia di Dalam Individu, Keluarga, Lingkungan Masyarakat, dan Kampus